PENINGKATAN KEWASPADAAN INDUSTRIAL SECURITY TERHADAP ANCAMAN TERORIS

Setelah beberapa tahun aman dari teror bom, kali ini Indonesia kembali harus menghadapi peristiwa yang sangat menyedihkan. Jumat pagi tanggal 17/07 lalu, dua bom meledak di Jakarta pada dua tempat berbeda dan pada saat hampir bersamaan, yaitu Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton. Akibatnya jatuh korban 9 orang tewas dan puluhan lain luka-luka, sebagiannya adalah warga asing. Situasi keamanan Indonesia yang kondusif walau baru saja melalui pelaksanaan Pemilu legislatif dan presiden pada tahun 2009 ini harus terkoyak oleh ledakan bom berjenis high exlposive yang dilakukan oleh aksi bom bunuh diri.

Tidak peduli siapa pun pelaku atau apa pun tujuan teror bom itu, Indonesia jangan sampai kembali terpuruk ke dalam kondisi kekacauan politik, ekonomi dan keamanan seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, menjadi tugas wajib bagi pihak keamanan Indonesia untuk mengungkap dan menangkap pelaku terror bom tersebut dan untuk seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah harus merapatkan barisan untuk menjaga Indonesia agar tetap aman dan kondusif.

Berangkat dari kondisi diatas dan kian kompleksnya ancaman keamanan (security threat) yang dihadapi di Indonesia – menuntut semua pihak yang terlibat dalam penanganan keamanan seperti perusahaan-perusahaan dan penyedia jasa pengamanan untuk merubah sudut pandangnya tentang masalah keamanan dan pengamanan tersebut.

Kini masalah keamanan dan pengamanan tidak dapat lagi ditangani secara ad hoc, namun mengacu kepada paradigma baru yakni Integrated Security System, Integrated Security System menguraikan secara panjang lebar dan jelas tentang tugas utama Security, memperkenalkan Security Intelligence, Electronic Security System, bagaimana mengevaluasi ancaman keamanan sampai dengan menghadapi tantangan teroris di Indonesia.