Kesehatan Kerja adalah hubungan timbal balik antara kesehatan dan pekerjaan. Kondisi atau gangguan kesehatan bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada pekerjaan atau produktivitas dan lingkungan kerja yang kurang baik bisa sebabkan gangguan kesehatan. Beberapa pekerjaan tertentu misalnya operator dump truck, pilot, nakhoda memerlukan penglihatan warna yang baik. Penyandang buta warna tidak boleh menjalankan pekerjaan tadi. Mereka yang bekerja di tempat bising dan bahan kimia bisa sebabkan gangguan pada telinganya.
Fit To Work : Pada hakekatnya dokter tidak boleh melakukan diskriminasi (HAM) dalam menentukan apakah seorang pekerja fit untuk bekerja atau tidak. Jika kondisi kesehatan atau penyakit yang diderita bisa sebabkan bahaya untuk dirinya dan orang lain, baru dokter memutuskan kalau dia tidak boleh mengerjakan pekerjaan itu Misalnya ayan untuk sopir atau buta warna untuk pilot pesawat terbang. Ada daerah kelabu, misalnya buta warna untuk seorang juru masak. Dia akan sulit menentukan apakah steak itu matang atau medium rare. Dalam hal ini diserahkan kepada pemakai tenaga kerja. Paling2 dia akan sering didamprat oleh klien yang pesan steak. Di lapangan banyak dilakukan penetapan unfit secara keliru, misalnya HbSAg positif tidak bisa diterima. Kadang2 ureum yang abnormal saja ditolak.
Penyakit Akibat Hubungan Kerja : Hubungan itu beraneka ragam ada yang 100% murni disebabkan pekerjaan misalnya mesotheliona akibat asbes atau angiosarkoma hati akibat Vynil Chloride Monomer. Jika 100% bisa disebut dengan Penyakit Akibat Hubungan Kerja . Ini tidak banyak dan makin lama makin sedikit. Jika penyebabnya tidak 100%, seperti asthma pada tukang karpet, disebut dengan Penyakit Akibat Hubungan Kerja . Pemeriksaan penyakit ini tidak gampang. Begitu kecilnya perbedaan, sehingga statistik mempunyai peranan yang sangat besar. Di lapangan sering penyakit biasa yang tak ada kaitannya dengan pajanan lingkungan kerja sering dianggap penyakit akibat hubungan kerja.
TUJUAN
Dengan mengikuti pelatihan ini penetapan pekerja fit atau tidak dan penentuan penyakit akibat hubungan kerja akan terstandar menurut kompetensi, sehingga hasilnya akan selalu sama.
OUTLINE
1. Fit To Work
* Konsep dasar kondisi dan gangguan kesehatan dan pekerjaan.
* Mengenal kondisi dan gangguan kesehatan, persyaratan pekerjaan.
* Aneka kondisi dan gangguan kesehatan pada pekerja: yang bisa diperberat pekerjaa
* Standar pemeriksaan kesehatan khusus untuk pekerjaan tertentu.
* Praktek mengenal aneka guidelines pemeriksaan kesehatan.
2. Penyakit Akibat Hubungan Kerja
* Pembukaan, konsep dasar gangguan kesehatan dan pajanan pekerjaan.
* Mengenal bahan kimia, debu, dan bahan lain yang dapat sebabkan gangguan kesehatan.
* Aneka gangguan kesehatan akibat pajanan fisika, kimia, biologi, ergonomi, psikososial.
* Standar penetapan penyakit akibat hubungan kerja sesuai dengan Keppres 22/1992.
* Penetapan NIHL dan Gangguan Obstruktif/Restriktif.
* Penetapan kasus penyakit keracunan makanan.
* Penetapan kasus penularan Hepatitis B di rumah sakit
METHOD
Presentation
Discussion
Case Study
Evaluation