Pembangkit termal adalah suatu sistem pembangkitan yang beroperasi dengan mengubah Energi Kimia menjadi Energi Panas. Energi Kimia berupa bahan bakar yang diubah menjadi Energi Panas melalui proses pembakaran, kemudian dikonversikan menjadi Energi Mekanik untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan listrik.
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), panas dikonversikan menjadi energi listrik (melalui energi mekanik). Sumber panasnya bisa berasal dari batu bara, nuklir, gas, minyak, maupun panas bumi. Pada saat ini, sebagian besar energi listrik dihasilkan oleh PLTU. Efisiensi suatu PLTU biasanya sekitar 25% sampai 50%. Efisiensi termal Pembangkit Tenaga Listrik adalah energi listrik yang dihasilkan dibagi jumlah bahan bakar yang dipergunakan.
MATERI
1. Dasar-dasar Efisiensi
* Istilah Efisiensi dan Efisiensi Termal
* Korelasi Input
* Output dan Losses Terhadap Efisiensi
* Siklus Rankine
2. Efisiensi Ketel dan Kerugian-kerugian Ketel
* Kerugian Gas Asap Kering (Dry Flue Gas Loss)
* Kerugian Gas Asap Basah (Wet Flue Gas Loss)
* Kerugian Kandungan Panas Sensibel dalam Uap Air
* Kerugian Karbon dalam Abu/Debu (Combustible In Ash)
* Kerugian Radiasi dan Panas tak Terhitung (Radiation and Uncountable Heat)
3. Efisiensi Turbin
* Efisiensi Suhu
* Kerugian-kerugian pada Turbin
+ Kerugian pada Perapat (Labyrinth)
+ Kerugian karena Derajat Kebasahan Uap
+ Kerugian Energi Kinetic Bekas (Leaving Loss)
+ Kerugian Throttling pada Beban Partial
+ Kerugian Mekanik
4. Pemodelan Menggunakan Metode Least Square
5. SPLN No.80 Tahun 1989 Tentang Efisiensi
6. Perhitungan Konsumsi Spesifik Bahan Bakar, Heatrate (Tara Kalor) dan Efisiensi Termal
7. Analisis Pengaruh Penambahan Beban Terhadap Laju Aliran Massa
8. Analisis Pengaruh Penambahan Beban Terhadap Konsumsi Spesifik Bahan Bakar (SFC)
9. Analisis Pengaruh Penambahan Beban Terhadap Efisiensi
METHOD
Presentation
Discussion
Case Study
Evaluation